Diangkat dari sebuah kisah nyata..
Tersebutlah seorang wanita bernama X. Di dalam sebuah lingkungan yang sama dengan X, terdapat 4 orang wanita, bernama A, B, C dan D. Keempat orang ini berteman dekat, sehari-hari sering menghabiskan waktu bersama. Setidaknya, orang-orang lain di lingkungan sekitar mereka tahu, kalau sulit mencari salah satunya, mereka akan bertanya pada 3 orang lainnya.
Wanita X pun mengetahui hal ini. Karena sehari-hari, cukup sering juga keempat orang ini berinteraksi dengannya. X tidak mungkin tidak tahu bahwa keempat orang ini adalah teman karib.
Sampai suatu saat, X berkesempatan untuk menghabiskan cukup banyak waktu dengan A untuk sebuah urusan. Entah mengapa, X mulai banyak bercerita pada A mengenai banyak hal. Termasuk menjelek-jelekkan soal B. Meski terheran-heran, A tetap menutup mulut dan tak banyak memberikan komentar. A hanya terdiam dan bersikap netral.
Sebagai seorang sahabat, A bercerita pada B mengenai apa yang terjadi. Karena A percaya kepada B, maka A tidak memiliki keraguan sedikitpun terhadap B. A hanya bingung, kenapa X menjelek-jelekkan B kepada A...padahal seharusnya X tahu bahwa mereka sahabat baik.
Waktu berlalu. Sebuah kesempatan kembali datang kepada X untuk banyak berinteraksi dengan A. Kembali X bercerita tentang banyak hal. Namun X kembali menjelek-jelekkan orang lain kepada A, kali ini, X membahas soal C dan D. Semakin bingung lah A, karena seharusnya X paham betul bahwa cerita ini pasti akan sampai ke telinga mereka. Kembali A terdiam, dan hanya mengangguk-angguk tanda mengerti.
A kemudian bercerita kepada C dan D tentang apa yang terjadi. Meski semua bingung dengan apa yang terjadi, tentu saja A tidak terpengaruh apapun oleh pembicaraannya dengan X. Hingga suatu saat tiba, dimana X berkesempatan untuk menghabiskan waktu dengan C. Hal yang sama terulang kembali. Kali ini, X bercerita kepada C mengenai berbagai kejelekan A!! Kesempatan lain tiba, X pun bercerita kepada D mengenai keburukan si A. Tentu saja C dan D kemudian berbicara kepada A mengenai percakapan mereka dengan X.
Belum lengkap semua cerita, X pun menyempatkan diri untuk membicarakan keburukan si A kepada B. Sempurna lah sudah.
Keempat orang sahabat ini tak habis pikir. Hanya satu pertanyaan di benak mereka.
Mengidap penyakit apakah si X ini?
Wanita X pun mengetahui hal ini. Karena sehari-hari, cukup sering juga keempat orang ini berinteraksi dengannya. X tidak mungkin tidak tahu bahwa keempat orang ini adalah teman karib.
Sampai suatu saat, X berkesempatan untuk menghabiskan cukup banyak waktu dengan A untuk sebuah urusan. Entah mengapa, X mulai banyak bercerita pada A mengenai banyak hal. Termasuk menjelek-jelekkan soal B. Meski terheran-heran, A tetap menutup mulut dan tak banyak memberikan komentar. A hanya terdiam dan bersikap netral.
Sebagai seorang sahabat, A bercerita pada B mengenai apa yang terjadi. Karena A percaya kepada B, maka A tidak memiliki keraguan sedikitpun terhadap B. A hanya bingung, kenapa X menjelek-jelekkan B kepada A...padahal seharusnya X tahu bahwa mereka sahabat baik.
Waktu berlalu. Sebuah kesempatan kembali datang kepada X untuk banyak berinteraksi dengan A. Kembali X bercerita tentang banyak hal. Namun X kembali menjelek-jelekkan orang lain kepada A, kali ini, X membahas soal C dan D. Semakin bingung lah A, karena seharusnya X paham betul bahwa cerita ini pasti akan sampai ke telinga mereka. Kembali A terdiam, dan hanya mengangguk-angguk tanda mengerti.
A kemudian bercerita kepada C dan D tentang apa yang terjadi. Meski semua bingung dengan apa yang terjadi, tentu saja A tidak terpengaruh apapun oleh pembicaraannya dengan X. Hingga suatu saat tiba, dimana X berkesempatan untuk menghabiskan waktu dengan C. Hal yang sama terulang kembali. Kali ini, X bercerita kepada C mengenai berbagai kejelekan A!! Kesempatan lain tiba, X pun bercerita kepada D mengenai keburukan si A. Tentu saja C dan D kemudian berbicara kepada A mengenai percakapan mereka dengan X.
Belum lengkap semua cerita, X pun menyempatkan diri untuk membicarakan keburukan si A kepada B. Sempurna lah sudah.
Keempat orang sahabat ini tak habis pikir. Hanya satu pertanyaan di benak mereka.
Mengidap penyakit apakah si X ini?