TRAPPED
I'm not a "can't do" person . Tapi juga bukan orang yang selalu bilang 'saya bisa'. Saya tahu benar kompetensi dan kapabilitas diri sendiri. Saya percaya, di saat lingkungan sekitar memberikan tanggung jawab -besar ataupun kecil- artinya mereka menilai bahwa saya mampu melaksanakannya. Biasanya, saat orang memberikan tugas, saya akan mempunyai keyakinan hati bahwa saya mampu, dan ketetapan untuk menjalankannya, bahkan dengan resiko terburuk sekalipun yaitu kegagalan. Toh, semua usaha pasti berujung pada beberapa opsi, berhasil, berhasil tapi tidak sempurna, atau gagal.
Tapi yang terjadi kali ini berbeda. Saya diberikan tugas yang sebenarnya adalah bukan tanggung jawab saya. Saya terima, dengan niat membantu. Namun saya tidak diberitahu, bahwa in this case, failure is not an option. Tanpa diberi tahu pula resiko apa yang akan saya terima jika eventually saya gagal. Tanpa tahu pula, bahwa jika saya gagal nantinya, bukan hanya nama baik saya yang rusak, tapi akan ada banyak pihak yang dirugikan. Tanpa tahu juga, bahwa jika saya gagal, maka sejumlah uang yang seharusnya menjadi hak banyak orang, tidak akan mereka terima. Sang pemberi tanggung jawab memberikan tanggung jawab pada saya BUKAN karena saya adalah orang yang terbaik yang dapat melakukannya. Tapi karena dia tidak berani menanggung tugas itu, meski sebenarnya itu adalah tanggung jawabnya. I feel trapped.
If this is a point of no return, maka ini akan jadi sebuah saat dimana saya sangat takut gagal. Dan jika kegagalan nanti adalah sebuah pelajaran baru bagi saya, then I'd learn it the hardest way.
Tapi yang terjadi kali ini berbeda. Saya diberikan tugas yang sebenarnya adalah bukan tanggung jawab saya. Saya terima, dengan niat membantu. Namun saya tidak diberitahu, bahwa in this case, failure is not an option. Tanpa diberi tahu pula resiko apa yang akan saya terima jika eventually saya gagal. Tanpa tahu pula, bahwa jika saya gagal nantinya, bukan hanya nama baik saya yang rusak, tapi akan ada banyak pihak yang dirugikan. Tanpa tahu juga, bahwa jika saya gagal, maka sejumlah uang yang seharusnya menjadi hak banyak orang, tidak akan mereka terima. Sang pemberi tanggung jawab memberikan tanggung jawab pada saya BUKAN karena saya adalah orang yang terbaik yang dapat melakukannya. Tapi karena dia tidak berani menanggung tugas itu, meski sebenarnya itu adalah tanggung jawabnya. I feel trapped.
If this is a point of no return, maka ini akan jadi sebuah saat dimana saya sangat takut gagal. Dan jika kegagalan nanti adalah sebuah pelajaran baru bagi saya, then I'd learn it the hardest way.
2 Comments:
depends on the way we see it rinu...
we always have chance to see in positive or negative way...
nah kalau pengalaman membuktikan negatif terus ama sesuatu hal... ya kita jadinya ga akan percaya kalaupun itu positif.
pasti mikirnya ada udang dalam bakwan....
hasbunallah wa ni'mal wkil
berserah aja....
lakukan yang terbaik
sisanya kita serahkan sama qadha
Post a Comment
<< Home