Monday, November 20, 2006

(Almost) Everybody hates Bush, but….

Saat kunjungan Bush ke China beberapa waktu lalu, pemerintah China terkaget-kaget karena ternyata diantara logistik yang dibawa oleh rombongan Bush terdapat ber ton-ton peralatan elektronik sebagai pendukung komunikasi dan keamanan pasukan pengaman Presiden Amerika Serikat tersebut, apalagi kemudian ditambah dengan puluhan ribu gallon air yang sengaja dibawa dari Amerika untuk kebutuhan sehari-hari Bush seperti minum, sikat gigi, dan bahkan untuk mandi!! :)

Pengamanan yang super ketat dan terkesan ‘paranoid’ itu terjadi di manapun di seluruh dunia, setiap kunjungan Presiden Amerika Serikat di suatu negara. Pengamanan seperti yang terjadi di Jakarta dan Bogor hari ini juga adalah SOP yang selalu harus dijalankan oleh negara manapun demi menjamin keamanan Sang Penguasa negara adidaya tsb. Yah, sebagai negara dengan musuh terbanyak yang tersebar dimana-mana, kalau gue jadi pemerintah AS, pastilah akan se ’paranoid’ mereka. Ancaman pembunuhan dan teror sudah jadi makanan sehari-hari pasukan pengaman Presiden AS.

Dengan intervensi-intervensi AS dalam urusan domestik negara lain demi melindungi ’kepentingan nasionalnya’ yang seringkali dilakukan bahkan dengan menghalalkan cara apapun tentu saja membuat banyak pihak benci. AS yang selalu bersikap seperti penguasa dunia menyebabkan kata ”imperialisme” seringkali di asosiasikan dengan negara ini :). Bush sebagai pemimpin tertinggi di AS kemudian (merujuk ke sebutan yang sering digunakan para pendemo) menjadi simbol ’setan’ atau ’kejahatan’ atau ’penjajah gaya baru’ sehingga kedatangannya di Indonesia kemudian menimbulkan kemarahan banyak elemen masyarakat. Kedatangannya di Indonesia kali ini dianggap menginjak-injak kedaulatan Indonesia. (poin ini gue nggak ngerti...tapi sering sekali di TV dan radio terdengar para demonstran menyebutkan kalimat ini). Btw, waktu Bush diterima Megawati di Bali tahun 2003 yang lalu, kenapa kok gak se ’rame’ ini ya yang protes?

Gue pribadi menilai pemerintah AS adalah pemerintah yang licik. Salah satunya tergambar dalam film Fahrenheit, terlihat sekali disitu bahwa mereka sangat ahli dalam menciptakan skenario kejahatan besar, kemudian abracadabra! Tiba-tiba yang terpampang di mata publik dunia adalah bagaimana usaha keras AS mencari si ‘penjahat’ dan menjadikan itu sebagai legitimasi untuk mengobrak-abrik negara lain!

Ada berbagai cara dipilih orang untuk mengekspresikan kebenciannya terhadap AS. Misalnya seperti yang dilakukan teman-teman yang berdemonstrasi selama beberapa hari belakangan ini menolak kedatangan Bush. Gue pikir itu sah-sah aja selama berjalan tertib, meskipun gue sendiri nggak ikutan demo. Ada juga teman-teman mahasiswa yang memilih cara sendiri dengan berusaha melakukan penyegelan terhadap beberapa restoran yang katanya adalah restoran Amerika. Padahal di dalam restoran itu terdapat banyak masyarakat Indonesia yang sedang makan juga karyawan-karyawan asal Indonesia yang sedang bekerja dan usaha penyegelan itu bikin mereka ketakutan setengah mati! Entah apa pertimbangan teman-teman memilih cara ini, kalau gue sih gak mungkin banget memilih cara menyegel restoran-restoran itu. Malu gue! Soalnya, gue lumayan sering makan di situ, sebutlah MacDonald, KFC, Pizza Hut, atau Starbucks. Waduh...masa iya kemaren-kemaren gue makan disitu, trus hari ini gue segel, trus besok-besok gue makan disitu lagi....plin plan banget lah! Dan kalau alasannya adalah karena restoran itu adalah produk Amerika, trus, masa iya gue hari ini mesti delete account email Yahoo gue, yang jelas-jelas produknya Amerika, trus besok setelah Bush keluar dari Indonesia gue set up lagi account yahoo yang baru? Trus, semua barang-barang gue yang buatan Amerika, mesti gue buang-buangin? Trus, gue hari ini memilih sikap nggak mau nonton film-film buatan Hollywood lagi, tapi besok-besok gue tetep pergi ke bioskop atau beli DVD karena bagaimanapun juga, gue doyan film-film Hollywood? Trus, kalau tiba-tiba ada tawaran beasiswa Fulbright dan beasiswa-beasiswa lain dari Amerika Serikat, itu mesti gue tolak?!! Trus, gue yang sekarang lagi nganggur, mesti nolak juga kalau ada panggilan kerja dari Perusahaan Amerika?!

Emmm.... gue cari cara lain aja deh untuk nunjukin ketidaksukaan gue pada kebijakan-kebijakan pemerintah AS :).

O, iya. Satu pesan, untuk teman-teman yang sedang dan akan berdemonstrasi, baik soal Bush ataupun soal-soal lainnya, bukankah teman-teman selalu mendemo ’orang yang dianggap melakukan kerusakan di muka bumi’ agar mereka sadar dan memperbaiki diri? Supaya misi teman-teman tetap murni dan konsisten, cobalah mulai dari diri sendiri, mulai dari hal kecil, untuk juga tidak ’melakukan kerusakan di muka bumi’ dengan tidak membuang sampah sembarangan pada saat demo, sehingga berkontribusi dalam mengotori negara dengan sampah, dan saat hujan turun bisa membuat mampet got dan sistem pembuangan air, yang membuat Indonesia terkenal dengan banjirnya. Malu dong ah!

Sunday, November 19, 2006

On Blog and Blogging

Akhirnya, tiba juga masa dimana gue sanggup isi blog ini lagi.

Buat gue, mengisi blog bukan sesuatu yang mudah. Seringkali, ada hal-hal yang tiba-tiba terpikir untuk bisa ditulis di blog, dan kemudian tersusunlah kalimat-kalimat yang ‘layak tayang’ berseliweran dalam kepala. Tapi terkadang saat itu situasinya tidak mendukung untuk menulis (misalnya sedang nyetir, sedang berbicara dengan orang lain, atau lagi kerja..hehehe), atau bahkan tiba-tiba saja pas sudah di depan monitor dan jari sudah siap mengetik, eeeh….buyar semua itu ide-ide dan pikiran.

Atau masalah kedua -dan ini justru yang bagi gue esensial-, gue seringkali bingung dengan cara pandang gue terhadap blog gue sendiri. For me, blog itu posisinya in between. Untuk disamakan fungsinya dengan buku harian , nggak layak sama sekali. Buku harian jelas sifatnya rahasia banget, jangan sampeeeee deh ada yang lihat isi itu buku. Inget kan, buku-buku harian alias diary jadul yang biasanya warna-warna pastel dan wangi itu, itu aja kadang ada gemboknya, kan? :). Diary pertama gue dibelikan oleh papa sebagai hadiah ulang tahun pas kelas 6 SD. Dan waktu papa kasih buku itu, papa juga bilang ke seluruh anggota keluarga (yang hanya 4 orang itu sih..hehe), bahwa buku harian ini sifatnya sangat pribadi, jadi biarpun itu tergeletak sembarangan, haram hukumnya siapapun untuk membuka dan membaca, kecuali pemiliknya. Dari ‘jaminan’ bokap itu, gue jadi merasa bebas banget nulis apapun yang gue ingin tulis di buku harian. Toh, gak akan ada yang baca, itu jadi media yang tepat untuk merelease sedikit isi pikiran dan perasaan.

Nah, sementara blog? Gue gak mungkin kan curhat abis di blog ini, it’s for public viewing gitu! Jadi kadang-kadang, ada hal-hal yang urung gue tulis di blog, dan akhirnya hanya mengendap saja di pikiran, karena ternyata setelah dipikir-pikir, tulisan itu sifatnya pribadi sekali dan bukan untuk konsumsi publik. Jadi, gue masih belajar memilah-milah tulisan apa yang sebenarnya masuk kategori ‘layak tayang’ di blog gue. O, iya. Tadi sempet gue bilang, blog ini kategori tulisannya adalah ‘in between’. Yang satu adalah buku harian, sedang yang satunya lagi adalah tulisan di mass media, seperti artikel, opini publik atau bahkan surat pembaca sekalipun, baik di media cetak maupun media elektronik. Buat gue, blog ada di tengah-tengah. Isinya tetap opini atau pengalaman pribadi, namun di share ke publik dan diberikan kesempatan bagi publik untuk memberi input. Meski tidak perlu mempunyai nilai berita sama sekali seperti halnya tulisan yang dimuat di media massa. Toh standar ‘layak tayang’ di blog adalah murni otoritas dari si pemilik blog. Nobody cares anyway :).

Saat berkesempatan blog walking, terlihat bahwa blog memiliki makna yang berbeda untuk setiap penulis. Ada yang memperlakukan blog seperti gue memaknai diary tadi, sebagai tempat curhat, hanya biasanya nama pelaku disamarkan..hehehe; ada juga yang menceritakan every single detail kejadian yang dialami tiap hari oleh penulis; ada yang khusus menulis hal-hal yang bersifat informatif dan factual, sehingga sangat berguna untuk orang-orang yang membaca seperti misalnya resensi film, ulasan tentang handphone dan gadget, mobil, atau sekedar wadah untuk sharing dan nostalgia dengan orang-orang yang satu hobby dan minat.

Kalau kembali ke awal gue bikin blog ini, niat nya adalah tempat menuangkan isi pikiran, opini, dan tentu saja membaca input dari orang yang membaca sangatlah menyenangkan karena mendapat teman untuk diskusi dan sharing. Satu lagi,blog juga jadi wadah juga untuk belajar menuangkan buah pikiran itu menjadi sebuah tulisan, which is not easy at all!

Hmm..mungkin setelah gue bisa memutuskan standar ‘layak tayang’ blog gue, gue lebih bisa aktif nulis disini. Jadi niat belajar nulisnya bisa kesampaian, bukan cuma belajar mikir :)
Name :
Web URL :
Message :